Oleh : Frederikus Naat
Logo Asian Games 2018
Sumber : asiangames2018.id
Pagelaran
Piala Dunia 2018 telah resmi usai kemarin. Walaupun Indonesia tidak lolos
sebagai finalis, namun euforia menyemarakkan Piala Dunia bergema di belantara nusantara
sebulan belakangan. Hal itu tentunya diharapkan menjadi dorongan besar dan
ajang pemanasan bagi semua warga negara, tak terkecuali warga NTT dalam
menyambut pagelaran Asian Games 2018 yang akan berlangsung bulan agustus
mendatang di negeri tercinta dan akan diikuti 45 negara yang tersebar di benua
Asia.
*********************************************************************************
Pagelaran
Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia dari tanggal 14 Juni 2018 hingga 15
Juli 2018 telah resmi usai. Prancis juaranya. Secara baik-baik, Prancis
berhasil melibas Kroasia dengan skor 4-2. Begitupun, euforia para suporter
tambahan dari Indonesia yang menonton dari layar televisi pun mulai hilang
bunyinya. Sebagai pecinta olahraga, tentunya pesta olahraga terakbar di dunia
itu disambut meriah oleh masyarakat Indonesia. Nonton bareng dilakukan
dimana-mana, perdebatan di media sosial dan pemberitaan dari media elektronik
maupun media cetak yang tiada hentinya setiap hari mengenai hasil pertandingan
dan keadaan di Rusia menjadi bukti kecintaan dan antusiasme warga Indonesia
terhadap event empat tahunan
tersebut, meskipun negara tercinta tidak lolos sebagai finalis.
Lain
Rusia, lain Indonesia. Pagelaran Piala Dunia 2018 diharapkan menjadi ajang pemanasan
dan dorongan besar bagi kita semua sebagai warga Indonesia mengingat bulan
Agustus mendatang, kita akan disibukkan dengan kedatangan atlet-atlet dari 45
negara yang tersebar dalam wilayah benua Asia. Maksud kedatangan mereka adalah
untuk berpartisipasi dalam pesta olahraga terbesar regional Asia
yang akan diselenggarakan di Indonesia pada tanggal 18 Agustus 2018–2
September 2018, khususnya di Jakarta dan Palembang serta beberapa tempat yang
berfungsi sebagai tuan rumah pendukung yang tersebar di wilayah Provinsi Jawa
Barat dan Banten.
Sebanyak
kurang lebih 15000 atlet dari 45 negara akan turut berpartisipasi dalam event empat tahunan tersebut. Hmm, jumlah yang cukup banyak. Jumlah
itu setara dengan 5,7 % penduduk Nusa Tenggara Timur periode 2017. Sedangkan,
jumlah cabang olahrga yang akan dilombakan sebanyak 40. Sebagai publik tuan
rumah, sejatinya pagelaran event ini
wajib disikapi secara antusias dan lebih meriah dari pagelaran Piala Dunia 2018
yang telah menyita perhatian jutaan pasang mata warga Indonesia dalam sebulan
terakhir. Selain itu, tentunya ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kita dan
selayaknya kita dukung bersama.
Kenapa harus didukung? Event ini
memberikan kesempatan yang luas kepada kita untuk “unjuk gigi” sebagai tuan
rumah demi membuktikan bahwa kita layak setelah deretan masalah yang
mengguncang negara kita beberapa bulan terakhir.
Yap,
kembali ke laptop, eh topik! Pesta olahraga tersebut dikenal dengan “Asian
Games 2018”, merupakan acara olahraga multi-event
yang telah dinantikan oleh banyak pihak, baik nasional maupun internasional di
tahun ini. Ini kali kedua Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah menggantikan
Vietnam yang sebelumnya telah ditunjuk, namun menolak karena masalah keuangan. Perlu
diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya pada perhelatan
Asian Games IV yang terpusat di Ibukota, Jakarta pada tahun 1962. Sebuah
kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia telah dipercaya lagi.
Berkaca
dari event-event lain yg telah
tersenggara di negeri tercinta, pagelaran Asian Games 2018 tentunya memberikan
keuntungan yang lebih besar mengingat banyaknya atlet dan tamu asing yang akan
berbondong-bondong datang ke Indonesia nantinya sehingga dapat difungsikan sebagai
ajang untuk mengeskspos kekayaan yang kita miliki, mulai dari keragaman budaya,
satwa, sumber daya alam yang melimpah, aneka ragam makanan, hingga
bangunan-bangunan bersejarah yang dapat digunakan sebagai lokasi swafoto maupun
foto bersama. Selain mendongkrak pariwisata, hal itu juga tentunya akan
memberikan sumbangsih demi memajukan perekonomian negara kita.
Warga NTT menyikapi Asian Games
2018
Sebagai
salah satu provinsi di Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 5.287.302 jiwa
berdasarkan data Badan Pusat Statistik periode 2017, tentunya terbersit rasa
ketidakpuasan dan kekecewaan dari saya sebagai warga NTT dan warga NTT lainnya
karena harus menerima kenyataan pahit bahwa tidak ada satu pun atlet dari NTT
yang terpilih sebagai peserta mewakili tim Indonesia untuk ajang Asian Games
nantinya. “Ahh, masa tidak ada perwakilan satu pun”, gumamku ketika mengetahui
fakta itu seraya menyelidiki penyebab hal itu terjadi.
Tarian Likurai
Sumber : marketeers.com
Menepis
rasa ketidakpuasan dan kekecewaan tersebut, warga NTT juga harus berbangga. Likurai,
salah satu tarian kebesaran NTT yang berasal dari Kabupaten Belu menjadi menu
yang akan disuguhkan kepada atlet, tamu asing, dan segenap masyarakat Indonesia
baik yang menonton langsung maupun yang melalui layar kaca pada pembukaan Asian
Games 2018 nantinya. Selain tarian Likurai, sekitar 400 Ibu rumah tangga di
Flores, NTT telat mendapat mandat untuk membuat salah satu cinderamata Asian
Games 2018 berbentuk topi anyam berlogo Asian Games 2018. Keempat ratus Ibu
tersebut bernaung pada perusahaan DuAnyam yang menjadi salah satu perusahan
yang mengantongi lisensi untuk memproduksi cinderamata Asian Games 2018.
Selain
kedua hal di atas yang merepresentasi bentuk dukungan masyarakat NTT secara
langsung di muka publik, ada cara lain yang dapat kita (saya dan anda sebagai
warga negara) lakukan demi mendukung pagelaran Asian Games 2018. Salah satunya
dengan menggaungkan kembali euforia yang tercipta saat menyemarakkan pagelaran
Piala Dunia 2018 kemarin. Dan diharapkan bisa lebih bergema. Hal itu dapat
menjadi suntikan semangat yang besar bagi para atlet kita yang akan berlaga
nantinya. Selain itu, kita dapat memantau perkembangan info terkini mengenai
Asian Games 2018 melalui media sosial, media cetak dan media elektronik seperti
televisi serta situs dukungbersama.id dan indonesiabaik.id
Akhirnya,
pagelaran Asian Games 2018 akan merepresentasi eksistensi negara kita
di mata dunia. Pemerintah telah mendukung melalui perhatian dan dana. Tentunya,
kita sebagai warga negara tidak boleh memandang sebelah mata event akbar ini. Event ini harus kita dukung bersama. Sekecil apapun dukungan
yang kita berikan, hal itu berharga dan menjadi bukti kecintaan kita terhadap
Indonesia.
Sumber
terkait:
- id.m.wikipedia.org/wiki/Pesta_Olahraga_Asia_2018 (diakses 13 juni 2018)
- marketeers.com/festival-likurai-pindah-ke-asian-games-2018 (diakses 16 juli 2017)
- faktualnews.co/2018/05/30/cinderamata-asian-games-2018-dibuat-ibu-rumah-tangga-di-flores-82658/amp (diakses 16 juli 2017)
Tulisan ini dibuat untuk berpartisipasi dalam kompetisi “Writingthon Asian Games” yang diselenggarakan oleh Kemkominfo dan Bitread.id
EmoticonEmoticon